SRIPOKU.COM-- Menikah tidak hanya menyatukan dua hati namun menyatunya dua keluarga.
Terlebih hubungan antara menantu dan mertua harus terjalin dengan baik.
Lantas, bagaimana jika antara menantu dan mertua selalu berselisih paham?
Kisah miris pun harus dialami keluarga yang telah memilik satu putri berumur 3 tahun,
Namun tidak begitu dengan Ani, ketika ia hamil, ia masih bekerja untuk waktu yang lama, sehingga setiap hari harus lembur.
Kondisi ibunya yang tidak begitu sehat membuatnya sedih, namun ia juga tidak ada waktu menjaganya karena harus bekerja hingga larut malam.
Akhirnya, mau tidak mau meminta bantuan ibu mertua untuk membantu menjaganya.
Bukannya membantu, ibu mertuanya ini malah datang untuk memantau Ani saja.
Ibu mertuanya mengatur-atur makanan apa yang boleh dimakan, namun ia tidak membantunya memasak.
Bahkan ia disuruh untuk tidak pergi periksa kehamilan ke dokter.
Ani pun mau tidak mau mengikuti kata ibu mertua itu dan ia tidak bilang kepada suaminya,
karena tidak ini suaminya jadi banyak pikiran dan agar hubungannya dengan mertua tidak kenapa-kenapa.
Hari demi hari pun berjalan, hingga akhirnya Ani melahirkan. Begitu melihat cucunya adalah seorang wanita,
ia tidak senang dan malah memilih untuk balik ke rumahnya, tidak mau membantu mengurus.
Meski begitu, Ani malah merasa lega dan senang karena bisa lebih santai dan menikmati hari-hari yang tenang.
Waktu terus berjalan, anak Ani yang diberi nama Ayu ini tidak terasa sudah berusia 3 tahun dan terlihat semakin cantik.
Suatu hari, Ani dan suaminya ada pekerjaan di luar kota dan mengharuskan mereka pergi untuk sementara waktu, sehingga tidak ada yang mengurus Ayu.
Dengan usul suaminya, Ani mau tidak mau menitipkan Ayu ke ibu mertuanya.
Ketika Ani kembali dari perjalanan bisnisnya dan berencana mengambil Ayu kembali, ia kaget bukan main melihat apa yang terjadi dengan putrinya itu.
Perut Ayu membesar, ia pun segera membawanya ke rumah sakit.
Setelah diperiksa, ternyata hal itu terjadi karena adanya parasit langka yang bersarang di tubuh Ayu.
Diperkirakan ketika Ani hamil, ia mungkin makan makanan yang mengandung zat beracun.
Secara umum, ketika ada yang tidak beres ketika hamil, maka bisa ditangani dengan perawatan pada janin,
namun karena sang anak sudah lahir, yang bisa dilakukan sekarang hanyalah operasi.
Ani merasa benar-benar menyesal, kenapa ia dulu mengikuti kata ibu mertua untuk tidak melakukan pemeriksaan berkala.
Ketika hal ini terjadi, Ani akhirnya membongkar semua perilaku buruk ibu mertuanya itu kepada suaminya.
Dan karena hal inilah, hubungan Ani dan ibu mertuanya menjadi tidak baik.
Ani merasa tidak ingin lagi bertemu ibu mertuanya itu, ia benar-benar tidak menyangka hal ini menjadi seperti ini.
Wah, jangan sampai kejadian Ani terulang lagi ya.
